Tuesday 3 January 2012

Biarkan kami selesaikan masalah kami sendiri


Sejak berakhirnya orde baru, terlebih sejak masuknya zaman pak ESBEYE, kekerasan yang didasarkan agama semakin meningkat di Indonesia. Salah satunya adalah kasus yang terakhir di mana pondok pesantren milik Syiah diserang dan dihancurkan oleh orang-orang yang anti-Syiah.
Konflik Islam Syiah dan Islam Sunni sudah berlangsung ribuan tahun, konflik antara kedua rival ini bukan ciptaan Amerika, atau ciptaan Yahudi tetapi timbul karena adanya perbedaan interpretasi antara kedua kubu yang mengakibatkan pikiran sehat dari kedua kubu rusak. Kalo kita tarik kebelakang, memang sejak wafatnya nabi Muhammad konflik sejenis ini sudah menjadi tradisi yang dileastarikan oleh para pendahulu-pendahulu sebelum kita. Islam Shiah yang merupakan aliran Islam yang merasa sebagai Islam yang sesuai dengan ajaran nabi Muhammad dibantai habis oleh Islam Sunni, dan sebaliknya.
Sebagai bangsa Indonesia, memang adalah baik jika kita ikut serta dalam mendamaikan kedua kubu yang saling membunuh satu sama lain ini. Tetapi harus diakui bahwa sebenarnya urusan mendamaikan kedua agama ini adalah sangat sulit (kalau tidak bisa disebut sebagai tidak mungkin), karena masalah utamanya ada pada dasar-dasar kedua agama yang jelas sudah berbeda yang tidak mungkin untuk nyatu, ibarat air dan minyak. Jadi menyamakan perbedaan interpretasi ini jelas adalah pekerjaan yang tidak mungkin, kedua kubu pasti akan saling mengatakan bahwa dasar yang merekalah yang benar dan yang lain salah. Jadi menurut saya, jalan yang terbaik adalah bagaimana kedua kubu ini bisa diajarkan untuk dapat menerima perbedaan, dan bukan menjadikan perbedaan tersebut sebagai alasan untuk membunuh satu sama lain.
Tetapi belajar dari pengalaman di masa lalu, adalah juga TIDAK BIJAK jika kita ikut campur ursan internal kedua sekte yang saling bunuh ini. Saya katakan tidak bijak karena jika ikut campur, konflik ini bisa saja membuat umat Kristen (atau umat agama minoritas lainnya) menjadi korban kambing hitam; kasus seperti ini sering terjadi di mana orang-orang yang bertikai selalu menjadikan Amerika dan Yahudi sebagai kambing hitam, menyalahkan Amerika dan/atau Yahudi atas konflik yang mereka ciptakan sendiri. Jadi biarkanlah urusan agama mereka diselesaikan oleh mereka sendiri. Jika memang ajaran agama mereka mengatakan bahwa memang boleh untuk saling membunuh antar aliran yang berbeda, maka biarkanlah mereka menjalankan ajaran agamanya untuk membunuh. Agama adalah pilihan individu tidak bisa dilarang.
Tidak bisa dicegah, tidak bisa dilarang, pembantaian antara sesama umat yang berbeda interpretasi ini adalah urusan internal mereka. Kita harapkan perbedaan ini akan cepat berakhir.

No comments:

Post a Comment