Thursday 19 January 2012

Apa seh hebatnya Mossad?


Aku yakin sebagian besar masyarakat dunia, mau atau tidak, mengakui prestasi besar yang dicapai oleh Israel dalam mengamankan negerinya dari ronrongan negara tetangganya.
Sebenarnya kemampuan Israel ini hanya biasa-biasa saja, tapi apa yang membuat agen rahasia Israel begitu berhasil? Ternyata agen rahasia Israel itu memanfaatkan sifat fanatisme buta yang dimiliki oleh negara-negara yang memusuhi Israel. Caranya mereka mendidik dan merekrut para “pemuka agama” untuk disusupkan kewilayah musuh. Adapun tugas dari orang-orang yang ahli agama ini, antara lain adalah mencuci otak para fanatikun, memberi mereka janji-janji muluk tentang adanya perawan abadi cantik jelita yang akan menantikan mereka kelak di “surga” kalau mereka mati dalam melakukan misi bom bunuh diri.
Modal untuk mendapatkan kepercayaan para fanatikun agama sangatlah mudah, dengan berbekal berpura-pura menyebar propaganda kebencian kepada Israel, semakin benci kepada Israel semakin disayang oleh organisasi terrorist, semakin banyak calon penganten bom bunuh diri yang dilatih maka semakin dipercaya. Untuk menjadi pemuka agama ini juga tidak sulit, tidak perlu menjadi sarjana dulu misalnya di Sekolah Theologia, hanya cukup modal pintar ngomong, bisa ngelawak, punya suara sengao sedikit atau bisa juga disengau-sengaukan, dan bisa menyebarkan kebencian-kebencian bagi agama lain, anda sudah bisa menjadi pemuka agama yang menyebar lawakan-lawakan yang bisa menjadi bahan tertawaan.
Ratusan bahkan ribuan pelaku bom bunuh mati sia-sia, dan berhasil membunuh banyak pihak musuh tanpa pasukan Israel itu sendiri harus turun tangan untuk menghancurkan mereka. Tentu saja untuk sandiwara politik selanjutnya, pemerintah Israel secara resmi mengutuk tindakan para pelaku bom bunuh diri. Israel selanjutnya mengajukan resolusi meminta izin kepada PBB untuk melakukan pembasmian sarang-sarang pelatihan terorist bunuh diri di banyak bagian dunia. Foto-foto dan video pelatihan militer ini sebenarnya diambil dari markas-markas pelatihan yang dikelola oleh agen rahasia Israel itu sendiri. Atas izin PBB, Israel akhirnya mendapatkan legitimasi untuk mengirim pasukan tentaranya guna membantai habis sepuluh ribuan sisa para terorist yang berada dipusat latihan di negara-negara lainnya.
Para pemuka agama yang berhasil melatih para penganten bomb bunuh diri akhirnya juga diangkat menjadi pahlawan oleh negara-negara yang memusuhi Israel, karena dianggap berjasa bagi perjuangan mereka. Merekapun diangkat oleh kelompok-kelompok radikal untuk menduduki strategis di dalam organisasi-organisasi yang sebenarnya sudah dicap sebagai organisasi terrorist oleh PBB. Orang-orang inilah yang selanjutnya selalu membocorkan informasi tentang kegiatan-kegiatan mereka kepada agen-agen Israel. Bisa diduga bahwa sebenarnya banyak orang-orang titipan agen rahasia Israel yang menyusup di banyak organisasi terrorist international, inilah sebab mengapa akhir-akhir ini setiap kegiatan para organisasi terrorist ini selalu bocor ke agen rahasia Israel sebelum mereka melakukan aksinya.
Apa yang dilakukan dan dikerjakan oleh agen rahasia Israel ini sebenarnya tidak berbeda dengan banyak organisasi agen rahasia dari negara lainnya, hanya saja agen rahasia Israel bisa bermain lebih baik dari negara lain. Setiap agen rahasia sama-sama berusaha menyusupkan orang-orangnya ke setiap negara yang mereka curigai, tetapi banyak dari mereka yang tidak berhasil karena kurangnya kemampuan.
Sebenarnya mimpi untuk menghancurkan Israel itu tidak akan pernah menjadi kenyataan, karena mimpi itu tidak didukung dengan dana, keahlian, teknologi, dan pengetahuan yang memadai. Sebaliknya mereka yang membenci Israel itu sebenarnya gampang diadudomba karena pada dasarnya ajaran agama mereka memang paling gampang diadudomba. Dengan hanya bermodalkan kebencian yang mendarah daging terhadap Israel, tidak akan mungkin mengalahkan Israel. Bahkan kebencian yang membabi buta itu hanya akan mencari boomerang bagi mereka sendiri, yaitu ternyata sesama mereka saling bunuh satu sama lain karena masing-masing menganggap bahwa merekalah yang paling benar dalam mengimplementasikan agamanya.
Lalu sampai kapan para fanatikun buta ini menyadarinya bahwa dirinya tidak lebih daripada robot-robot yang menjadi budak kepercayaan yang hanya membawa malapetaka bagi dirinya sendiri dan juga bagi umat keseluruhannya? Mereka tidak akan pernah menyadari ini, kecuali kalau mereka mulai mempertanyakan kepercayaan mereka itu sendiri, mereka berpikir kritis dengan akal nurani tentang kepercayaan mereka. Tetapi sayangnya, begitu mereka membuka akal nurani mereka – mereka akan meninggalkan agama itu dan menjadi manusia yang bermartabat.
Yang pertama yang harus dilakukan oleh orang fanatikun buta adalah bertanya. Contohnya; kenapa agama yang mengaku sebagai agama damai itu ternyata justru membawa kehancuran bagi kemanusiaan?
Selain daripada itu, mari kita sama-sama juga sampaikan rasa simpati kepada teman kita Alexander, yang kini sedang menderita karena kemampuannya memakai akal nurani.

Wednesday 4 January 2012

Arab

Reformasi agama


Semua aspek kehidupan ini akan ber-evolusi secara alamiah, diminta atau tidak diminta.
Menurut saya, gereja di zaman sekarang ini berbeda dengan gereja 100 tahun lalu, gereja 100 tahun lalu berbeda dengan gereja 500 tahun lalu, dan seterusnya. Walau Kitab sucinya tidak berubah, ajaran dasarnya tidak tudaj berubah, tetapi harus diakui bahwa dalam prakteknya gereja di zaman sekarang lebih manusiawi dibanding gereja dulu.
Seperti Islam di zaman sekarang yang penuh konflik internal, gereja juga dulu pernah mengalaminya. Di zaman dulu pemuka-pemuka gereja memaksakan kepercayaan iman Kristen kepada umat, apapun yang dikatakan pemuka gereja akan dianggap sebagai perkataan Tuhan – akibatnya mempertanyakan perkataan pemuka agama akan dianggap sebagai mempertanyakan Tuhan sehingga harus dihukum. Belajar dari masa lalu tersebut, gereja pun ber-evolusi – pemaksaan keimanan tidak lagi dilakukan, hukuman badan terhadap orang yang menolak iman Kristen tidak lagi ada, dan seterusnya dan seterusnya.
Ada kesan bahwa Islam di zaman sekarang masih seperti gereja di zaman dulu, Islam memaksakan kepercayaan kepada umatnya bahkan terkadang pemaksaan itu juga dilakukan terhadap umat agama lain. Umat yang tidak taat kepada ulama akan dihukum, umat yang keluar dari Islam akan dihukum atau paling tidak dikucilkan dari lingkungan sosialnya. Ini mirip dengan praktek-praktek gereja di zaman dulu – artinya Islam jauh ketinggalan dalam hal reformasi pemikiran (bukan reformasi Iman ya, bagi saya Iman itu hendaknya selalu sama dari dulu sampai sekarang).
Tetapi diinginkan atau tidak perubahan akan dan harus terjadi, baik itu perubahan tanpa kekerasan ataupun dengan kekerasan. Kalau ada yang mempertahankan agama “asli” dengan kekerasan, yang terjadi pastilah aksi balasan dengan juga kekerasan, kita tentu tahu prinsip hukum physik “dimana ada aksi disitu ada reaksi”. Gereja juga dulu saling berperang satu sama lain untuk bisa mereformasi satu sama lainnya.
Seperti juga Kristen, aku yakin Islam juga tidak lekang dari perubahan, cepat atau lambat, dengan kekerasan atau tanpa kekerasan. “Arab Springs” adalah salah satu contoh perubahan pemikiran masyarakat, rakyat Arab sekarang tidak lagi percaya dengan pemimpin-pemimpin mereka, pemimpin tidak lagi dianggap sebagai wakil Allah. Bagi saya yang terpenting adalah reformasi Islam itu hendaknya tidak dilakukan dengan kekerasan; biarkan umat menggunakan akal pikiran naluri mereka sehingga reformasi bisa terjadi secara lebih manusiawi – bukankah umat Islam bisa belajar dari pengalaman gereja di masa lalu?
Yakinlah bahwa walaupun banyak umat Islam sekarang ini yang sedikit tidak manusiawi, semua agama pasti akan menyesuaikan diri ke arah yang lebih manusiawi. Semua agama akan pro manusia, semakin manusiawi. Waktu membuat orang berpikir bahwa untuk menjadi orang beragama yang taat, bukan berarti menjadi orang yang tidak manusiawi.

Konspirasi Iran dan Amerika


Seperti diberitakan, bahwa salah satu pesawat pengintai stealth milik Amerika telah ditembak jatuh oleh tentara Iran.
Iran mengklaim bahwa mereka berhasil membaca data-data rahasia hasil pengintaian yang direkam didalam peralatan Drone (pesawat mata-mata siluman AS) ini. Iran juga pernah mengatakan bahwa mereka berhasil membuat duplicate pesawat Drone yang jatuh di wilayah Iran. Bahkan berita resmi di Amerika sudah disebarkan bahwa Iran sudah berhasil menciptakan pesawat sejenis Drone dengan versi teknologi yang lebih canggih lagi.
Berkaitan dengan hal di atas, pernah juga diberitakan bahwa Iran menawarkan pesawat Drone ini kepada Cina dan Russia. Pemerintah Iran juga menawarkan kerjasama dengan China dan Rusia untuk membuat pesawat serupa tetapi dengan teknologi yang lebih canggih lagi. Dikhabarkan juga bahwa tawaran Iran ini ternyata ditolak oleh Cina dan Russia, alasan ditolaknya tawaran Iran ini tidak disebutkan sama sekali.
President Obama sendiri pernah meminta kembali pesawat Drone yang jatuh ini dari pemerintah Iran. Padahal sebelumnya, pemerintah AS sendiri (melalui Hillary Clinton) sudah memprediksi bahwa tidak mungkin bagi Iran untuk mengembalikan pesawat drone ini. Secara pikiran normal, kalo sudah tahu tidak bakal dikembalikan, lalu kenapa masih secara resmi diminta kembali? Tentu ini menjadi tanda tanya, ada apa dengan hubungan Iran dan Amerika. Kesan yang timbul dari sikap Amerika adalah seolah-oleh Amerika sedang melakukan pengawasan ketat terhadap Iran dengan cara mengirimkan pesawat drone untuk memata-matai Iran, tetapi apakah benar demikian?
Iran pernah berkata bahwa mereka berhasil menembak jatuh Drone; walau sudah mengatakan bahwa pesawat drone itu ditembak, tetapi pengakuan seorang Jendral Iran dan bahkan pemberitaan pemerintah Iran memberi indikasi bahwa Drone yang berhasil diambil alih masih dalam keadaan utuh, lengkap dan tanpa cacat. Seandainya pemerintah Iran benar telah menembak Drone, tentu pesawat itu akan jatuh dan harusnya menjadi terpecah atas beberapa bagian, tidak mungkin masih dalam keadaan utuh. Di lain sisi, pihak Amerika sendiri tidak pernah menyangkal tetapi hanya berdiplomasi bahwa kemungkinan pesawat itu jatuh karena kehilangan kendali. Pemerintah Amerika tidak membantah secara teknis bahwa pesawat yang ditembak seharusnya hancur, artinya kalau tidak hancur artinya dia tidak jatuh melainkan mendarat dengan sempurna karena kehilangan kendali saja.
Menurut saya, semua ini adalah konspirasi rapi antara pemerintah Iran dan Amerika; kejadian ini persis seperti sandiwara "Iran Gate" di zaman dulu. Tentu kita masih ingat dulu di zaman Ronal Reagen dimana Amerika berpura-pura memerangi Khomeini, tetapi di belakang layar mereka mengirimkan senjata-senjata  mutakhir untuk memenangkan Khomeini. Seperti kita ketahui, skandal "Iran Gate" ini akhirnya terbongkar, ternyata Ronald Reagen adalah otak pengiriman helicopter super modern yang paling canggih pada saat itu untuk disumbangkan kepada Iran. Caranya, helicopter-helicopter itu dilaporkan telah jatuh di wilayah Iran, padahal itu hanya sandiwara saja karena niat sebenarnya adalah memberikan bantuan helicopter kepada Iran pada waktu itu. Helicopter-helicopter itu didaratkan dengan baik di wilayah Iran, bukannya jatuh ditembak oleh tentara Iran.
Perlu diketahui bahwa Drone yang disita Iran baru-baru ini justeru sama persis seperti Drone yang sedang dalam proses pembelian oleh Arab Saudia! Kemungkinan dengan membuat berita bahwa pemerintah Iran berhasil membuat duplicate pesawat Drone yang lebih canggih, maka ini menjadi ancaman tambahan bagi Arab Saudia untuk mempercepat proses pembelian Drone ini. Berkembangnya persenjataan Iran bukan menjadi ancaman terhadap Amerika ataupun Israel, melainkan terhadap Arab Saudia dan Islam Sunni diseluruh dunia. Hal ini karena Iran dengan Syiahnya sangat berkeinginan menyebarkan Syiah di dunia, dan merebut tanah suci Mekkah dan Medinah dari tangan infidel Arab.
Cara bermain Iran ini sangatlah rapi, seperti kita ketahui bahwa dunia Islam saat ini didominasi oleh Islam Suni. Islam Syiah perlu mendapatkan dukungan untuk bisa merebut dominasi Suni di dunia. Cara Islam Syiah untuk mendapat dukungan seluruh dunia, salah satunya adalah Iran harus berpura-pura memusuhi Amerika dan menjadi musuh Amerika. Dengan cara ini, maka Iran dengan Syiahnya akan mendapat rasa hormat dari umat Islam sedunia sebagai bangsa yang berani melawan Amerika.
Arab Saudi sendiri tidak banyak berkomentar tetapi mengawasi semua permainan ini dengan penuh kecurigaan. Negara-negara Arab mencurigai akan adanya "Iran Gate" jilid kedua. Kalo jilid pertama adalah jatuhnya dua pesawat helicopter canggih Amerika di Iran, maka dalam jilid kedua adalah jatuhnya Drone yang ditembak Iran kemudian berhasil menciptakan yang lebih canggih lagi dengan yang disebutnya sebagai retrofit engineering.
Kalau melihat para Kompasianer kita di Indonesia, sepertinya cara bermain Iran Amerika ini sangat berhasil. Dengan berpura-pura memusuhi Amerika, Iran berharap mendapatkan simpati dari para kaum muslim, dan terbukti – banyak Kompasianer muslim yang mendukung Iran, padahal tanpa disadari umat muslim di Indonesia, Iran dengan Syiahnya telah mencuci otak umat Islam Suni. Dengan ini artinya permainan sandiwara Iran dan Amerika telah berhasil mengelabui sebagian umat muslim Suni dunia.
Dunia politik itu memang kejam, musuh menjadi teman dan teman menjadi musuh. Hanya waktu yang dapat memutuskan siapa yang menjadi pemenang antara Syiah dan Suni.

Tuesday 3 January 2012

Kepentingan Iran menyusup ke Indonesia melalui Syiah


Seandainya saja ajaran Shiah tidak muncul, maka sampai kapanpun tidak akan ada peperangan antara Shiah vs Sunni di Indonesia. Menurut apa yang saya amati, sepertinya ada suatu golongan di Indonesia yang ingin memperkeruh suasana, salah satu caranya yaitu menyebarkan ajaran Syiah di Indonesia dan pengikutnya dinaikkan jumlahnya. Pertumbuhan Syiah di Indonesia sepertinya tidak lepas dari peran Iran, yang telah memberi ribuan beasiswa untuk para santri dan ulama melakukan study Islam Shiah. Pertumbuhan Syiah yang demikian cepat ini semakin subur karena fatwa yang masih melegalisasi Islam aliran Shiah oleh MUI untuk hadir dalam kehidupan Islam di Indonesia.
Seperti dalam tulisan saya sebelum ini, perlu kiranya saya sampaikan bahwa Amerika, Yahudi dan apalagi kaum Nasaro sebenarnya tidak ada sangkut pautnya dengan perpecahan dalam tubuh Islam.
Walau secara kasat mata aliran Syiah di Indonesia belum terlalu menonjol, tetapi harus diwaspadai bahwa aliran Syiah kini sepertinya sudah masuk menyusup jauh ketingkat level atas pemerintahan dan juga MUI. Hal ini dapat dilihat dengan belum dikeluarkannya fatwa yang mengharamkan aliran Syiah di Indonesia. Ini berbeda dengan aliran Ahmadiah yang fatwa haramnya telah dikeluarkan. Tanpa campur tangan MUI, saya khawatir bahwa Shiah akan berkembang pesat di Indonesia yang akan mengambil alih fungsi MUI sebagai kepanjangan tangan kepentingan Syiah dan pemerintah Iran yang akhirnya akan mendominasi Islam di Indonesia.
Hingga saat ini MUI masih diisi oleh ulama-ulama yang beraliran Sunni tetapi mereka sebenarnya tidak anti-Shiah. Sepertinya ada unsur kepentingan dibalik sikap MUI yang masih bertahan untuk tidak mengeluarkan fatwa haram aliran Syiah. Kalau menurut pengamatan saya, mungkin ini ada hubungannya dengan kucuran dana dari Iran terhadap banyak lembaga-lembaga Islam di Indonesia. Atau bisa jadi karena MUI masih terpengaruh akan tekanan lembaga HAM International atau bisa jadi juga campur tangan pemerintah Amerika atas nama HAM. Itulah sebabnya mungkin, para imam Sunni di Arab Saudia menuduh Shiah itu antek Amerika, dan sebaliknya tuduhan yang sama pun dilemparkan Shiah kepada Sunni.
Keduanya, shiah dan sunni tetap merupakan musuh bebuyutan. Tapi karena shiah itu minoritas, maka mereka berusaha merebut umat dulu. Cara-cara shiah berbeda strateginya dengan cara Sunni. Sebagai minoritas, Shiah mengajak semua Islam untuk bersatu tanpa membeda-bedakankan aliran. Sebaliknya, Sunni yang mayoritas berusaha memagari umatnya agar jangan menyeberang ke Shiah, oleh karena itu cara-cara ekstreemlah yang digunakan. Para imam Suni di Arab dan Mesir membuat propaganda-propaganda yang memburuk-burukkan citra aliran Syiah. Syiah mereka cap sebagai aliran sesat dan memperingatkan para umatnya agar jangan terjebak oleh rayuan Shiah. Dimana-mana umat Sunni melakukan teror-teror berdarah terhadap shiah, upacara-upacara keagamaan Syiah diganggu dan dibuat menjadi tidak nyaman.
Indonesia memiliki umat Islam terbesar jumlahnya didunia dan meskipun tampak sebagai aliran Sunni tapi sebenarnya Islamnya sendiri masih abu-abu, tidak jelas. Oleh karena itu, Indonesia merupakan target utama Iran untuk menyebarkan alirannya di Indonesia dengan berbagai kerja sama dan beasiswa. Sepertinya hal ini memang berhasil, dikarenakan masyarakat muslim di Indonesia masih gampang dipengaruhi oleh harta dan segala sesuatu yang sifatnya gratisan. Mengapa Iran menganggap bahwa Islam di Indonesia masih abu-abu adalah karena kaum muslim di Indonesia itu sebenarnya tidak mengerti ajaran Islam yang sebenarnya, Islam di Indonesia sudah tercampur baur dengan budaya Indonesia – jadi sudah tidak murni lagi.
Dengan langkah kebijakan agen rahasia Iran, diharapkan bahwa dalam beberapa tahun kedepan diyakini aliran Shiah akan mendominasi dunia Islam. Secara perlahan, seluruh negara-negara Arab sepertinya sudah disusupi aliran Shiah yang siap mengambil alih pemerintahan di masing-masing negara. Hal ini seperti menjadi kekhawatiran pemerintah Arab Saudi, sehingga mereka baru-baru ini telah memutuskan untuk melakukan pembelian besar-besaran 200 pesawat tempur F15 dengan nilai lebih dari US$30 milyard. Hal ini merupakan antisipasi terhadap pengaruh Syiah-Iran yang akan menghabiskan Islam aliran Suni dari muka bumi. Kekhawatiran ini juga karena diisukan bahwa Iran juga memiliki bomb atom.
Salah satu yang paling mengesankan adalah perkembangan Islam Shiah di Mesir. Mulanya dibentuk organisasi Ikhwanul Muslimin oleh imam-imam Sunni, kemudian dengan issu mempersatukan Islam seluruh dunia ternyata imam-imam Sunni pendiri Ikhwanul Muslimin beralih menjadi Islam Shiah. Sekarang penganut Sunni dalam organisasi Ikhwanul Muslimin cuma 20% karena secara de-facto 80% anggota organisasi ini dikuasai oleh ulama-ulama yang punya pandangan aliran Islam Shiah (walau mereka mengaku sebagai aliran Islam Suni). Puncaknya, adalah pada pemilu kemaren di Mesir, 60% jumlah suara dikuasai oleh Ikhwanul Muslimin. Shiah sudah mengembangkan sayapnya dari Syria, Jordania, Libanon dengan Hesbollah-nya, hingga Palestina dengan Hamas-nya.
Kalo menganggap akidah Shiah dan Sunni bisa diseragamkan sudah jelas mustahil karena kedua aliran ini sudah muncul sebagai musuh sejak nabi Muhammad masih hidup dimana pengikut Sunni mendukung Aishah sebagai isteri tersayang nabi Muhammad, sebaliknya Shiah adalah umat pendukung nabi Muhammad dan keluarganya.
Semoga Islam bisa berdamai sehingga tidak terjadi perpecahan. Cara satu-satunya adalah supaya setiap pemeluk diajarkan untuk saling menghargai perbedaan, memandang perbedaan sebagai bunga-bunga kehidupan.

Biarkan kami selesaikan masalah kami sendiri


Sejak berakhirnya orde baru, terlebih sejak masuknya zaman pak ESBEYE, kekerasan yang didasarkan agama semakin meningkat di Indonesia. Salah satunya adalah kasus yang terakhir di mana pondok pesantren milik Syiah diserang dan dihancurkan oleh orang-orang yang anti-Syiah.
Konflik Islam Syiah dan Islam Sunni sudah berlangsung ribuan tahun, konflik antara kedua rival ini bukan ciptaan Amerika, atau ciptaan Yahudi tetapi timbul karena adanya perbedaan interpretasi antara kedua kubu yang mengakibatkan pikiran sehat dari kedua kubu rusak. Kalo kita tarik kebelakang, memang sejak wafatnya nabi Muhammad konflik sejenis ini sudah menjadi tradisi yang dileastarikan oleh para pendahulu-pendahulu sebelum kita. Islam Shiah yang merupakan aliran Islam yang merasa sebagai Islam yang sesuai dengan ajaran nabi Muhammad dibantai habis oleh Islam Sunni, dan sebaliknya.
Sebagai bangsa Indonesia, memang adalah baik jika kita ikut serta dalam mendamaikan kedua kubu yang saling membunuh satu sama lain ini. Tetapi harus diakui bahwa sebenarnya urusan mendamaikan kedua agama ini adalah sangat sulit (kalau tidak bisa disebut sebagai tidak mungkin), karena masalah utamanya ada pada dasar-dasar kedua agama yang jelas sudah berbeda yang tidak mungkin untuk nyatu, ibarat air dan minyak. Jadi menyamakan perbedaan interpretasi ini jelas adalah pekerjaan yang tidak mungkin, kedua kubu pasti akan saling mengatakan bahwa dasar yang merekalah yang benar dan yang lain salah. Jadi menurut saya, jalan yang terbaik adalah bagaimana kedua kubu ini bisa diajarkan untuk dapat menerima perbedaan, dan bukan menjadikan perbedaan tersebut sebagai alasan untuk membunuh satu sama lain.
Tetapi belajar dari pengalaman di masa lalu, adalah juga TIDAK BIJAK jika kita ikut campur ursan internal kedua sekte yang saling bunuh ini. Saya katakan tidak bijak karena jika ikut campur, konflik ini bisa saja membuat umat Kristen (atau umat agama minoritas lainnya) menjadi korban kambing hitam; kasus seperti ini sering terjadi di mana orang-orang yang bertikai selalu menjadikan Amerika dan Yahudi sebagai kambing hitam, menyalahkan Amerika dan/atau Yahudi atas konflik yang mereka ciptakan sendiri. Jadi biarkanlah urusan agama mereka diselesaikan oleh mereka sendiri. Jika memang ajaran agama mereka mengatakan bahwa memang boleh untuk saling membunuh antar aliran yang berbeda, maka biarkanlah mereka menjalankan ajaran agamanya untuk membunuh. Agama adalah pilihan individu tidak bisa dilarang.
Tidak bisa dicegah, tidak bisa dilarang, pembantaian antara sesama umat yang berbeda interpretasi ini adalah urusan internal mereka. Kita harapkan perbedaan ini akan cepat berakhir.